Mengenal Krisis Ekonomi Di Indonesia Pada Tahun 90an (Bag. 1)

21.58 Unknown 0 Comments

Krisis Perbankan:

Kondisi di Indonesia, krisis ekonomi disebabkan oleh kelalaian dari dunia usaha sendiri. Sebelum krisis, perusahaan berlomba menggaet pinjamay meski tidak melakukan ekspansi usaha untuk diinvestasikan kembali dengan memanfaatkan perbedaan tingkat suku bunga (arbitrase) antara pinjaman dalam mata uang USD dengan suku bunga deposito dalam negeri. Hal itu dilakukan tanpa manajemen resiko terutama memperhitungkan resiko mata uang sehingga ketika terjadi krisis nilai tukar maka terjadilah dommino effect yang mengjatam berbagai sektor hingga melakirkan krisis ekonomi.Krisis ini deperburuk dengan adanya dampak moral hazzard akibat lemahnya good governace practices pada bank sentral, pemerintah dan pelaku usaha.

Buruknya kinerja sektor perbankan dan lambatnya langkah penyelamatan oleh bank sentral dan pemerintah berpengaruh  terhadapa kondisi moneter dan fiskal . Impikasi ini disebut vicious circle.

Jalan yang di tempuh oleh negara berkembang dalam mengatasi krisis  biasanya dengan melakukan kebijakan menurunnya nilai mata uang dalam negeri terhadap mata uang luar negeri (devaluasi ) namun banyaknya perusahaan yang memiliki kewajiban dalam bentuk USD maka kebijakan tersebut berdampak buruk pada perbankan, kondisi tersebut menjebak bank semakin kesulitan likuiditas.

Bank sentral pun menempuh jalan menyelematkan bank -bank dengan memebrikan bantuan likuiditas namun bantuan tersebut membuat uang primer bertambah dan bank sentral terjebak pada situasi wajib meningkatkan pencetakan uang sehingga terjadi akselerasi inflasi.

Alternatif lainnya, Pemenrintah dapat meningkatkan kewajiban nya dalam bentuk surat utang negara untuk membiayai rekapitalisasi bank -bank besar. Hal tiu akan berdampak pada ketidak seimbangan neraca keuangan pemerintah pada pengularan. Untuk menyeimbangan hal tersebut  penerimaan harus ditingkatkan pengan peningkatan pajak.

Devaluasi dan pajak menyebabkan devaluasi dan cost of bussiness yang tinggi dan terbentuklah lingkaran ketidakstabilan ekonomi makro.

Sumber:

Membedah Krisis Perbankan: Anatomi Krisis dan Penyehatan Perbankan
by I. Putu Gede Ary Suta, Soebowo Musa

You Might Also Like

0 komentar: