tag:blogger.com,1999:blog-33445094335685960002024-03-14T03:47:48.975-07:00Try To Understand The Monetary ThingAnonymoushttp://www.blogger.com/profile/14243008461032361981noreply@blogger.comBlogger11125tag:blogger.com,1999:blog-3344509433568596000.post-26409088142219025842015-11-26T20:08:00.002-08:002015-11-26T20:26:05.466-08:00Asuransi Kesehatan, Perlukah?<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
<br />
<br />
<blockquote class="tr_bq">
Kurang dari 5 % penduduk Indonesia yang menggunakan produk jasa
asuransi. Hanya sekitar 62 juta jiwa dari 240 Juta pendusuk seluruh
Indonesia saja yang telah menggunakan produk jasa asuransi. Dari
seluruh pengguna jasa asuransi itu pun hanya sekitar 10 juta pengguna
individu selebihnya merupakan
asuransi kelompok. </blockquote>
- Dikutip dari data Otoritas Jasa Keuangan (OJK)<br />
<br />
Asuransi kesehatan di Indonesia memang belum dipandang sebagai kebutuhan oleh masyarakat padahal asuransi penting sebagai <span class="page-content-detail">proteksi atas risiko kerugian
finansial akibat sakit, proteksi atas kerugian finansial atas kehilangan
penghasilan akibat meninggal dunia, serta proteksi atas kerugian
finansial akibat kecelakaan.</span> <span class="page-content-detail">Setiap orang wajib memiliki asuransi kesehatan berapa pun usianya karena
risiko sakit dapat menimpa siapa saja. </span>Masyarakat masih enggan untuk memiliki asuransi kesehatan padahal ada banyak pilihan perusahan asuransi dan berbagai macam produknya, salah satunya <a href="http://www.commlife.co.id/products/wealth-accumulation/insurance-investment/investra-link/asuransi-tambahan/">Asuransi Kesehatan Commonwealth life.</a><br />
<br />
<blockquote class="tr_bq">
PT Asuransi Commonwealth Life telah berpengalaman menyediakan pelayanan asuransi sejak 1993 dan terdaftar serta diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Produk asuransi kesehatan dari PT Commonwealth Life terbukti telah menyabet berbagai penghargaan di tahun 2015 ini :<br />
<br />
Peringkat Pertama pada “4th Infobank Digital Brand of The Year 2015” mengenai Digital Brand untuk Institusi Keuangan Kategori Unit Link.<br />
<br />
Meraih Peringkat Pertama pada “Contact Center Service Excellence Award 2015” untuk kategori perusahaan asuransi jiwa dan kesehatan yang diselenggarakan oleh Majalah Service Excellence dan Carre Center for Customer Satisfaction and Loyalty (Carre- CCSL)<br />
<br />
Meraih “Best Insurance 2015” versi Majalah Investor untuk kategori asuransi jiwa aset diatas Rp 5 triliun – Rp 15 triliun.<br />
<br />
Meraih The Best Walk-In Team Leader dan 6th Place Grand Champion dalam “ The 11th National Customer Service Championship 2015” yang diselenggarakan oleh Majalah Service Excellence dan Carre Center for Customer Satisfaction & Loyalty (Carre-CCSL)</blockquote>
<ol style="text-align: left;"></ol>
Produk asuransi kesehatan kurang diminati masyarakat karena belum mengetahui manfaatnya. Manfaat pertama dari <span class="page-content-detail">polis asuransi kesehatan secara umum adalah proteksi yaitu penggantian uang tunai atas biaya kesehatan seperti biaya
kamar rawat inap, biaya obat, biaya dokter, serta biaya tindakan medis. Namun, khusus asuransi kesehatan dari PT Asuransi Common Life ini tidak hanya menawarkan manfaat proteksi saja tetapi juga manfaat investasi. Kebutuhan akan manfaat investasi ini timbul dari tingginya keinginan masyarakat akan </span><span class="page-content-detail">asuransi jiwa dan investasi secara fleksibel. </span><br />
<br />
Dengan asuransi jiwa kita akan memperoleh keuntungan finansial yang lebih
bila dibandingkan dengan menabung dibank (konvensional) dan
rencana-rencana masa depan kita akan mudah tercapai?<span class="page-content-detail">Jika Anda termasuk yang mempertimbangkan kebutuhan tersebut produk </span><a href="https://www.blogger.com/(http://www.commlife.co.id/products/wealth-accumulation/insurance-investment/investra-link/)">Tabungan investasi</a> dapat menjadi pilihan bagi Anda yang ingin melakukan proteksi kesehatan dan investasi pendidikan untuk buah hati.<br />
<div>
<br />
INVESTRA Link Extra nama produk yang ditawarkan oleh <span class="page-content-detail">PT Asuransi Common Life. Produk ini </span>memadukan Asuransi Jiwa dan Investasi secara fleksibel dan menawarkan perlindungan asuransi jiwa dengan beragam pilihan perlindungan bagi ketenangan Anda dan keluarga. Tujuan masa depan seperti pendidikan anak, persiapan masa pensiun, akumulasi pertumbuhan dapat dipersiapkan dan sekaligus melindungi kekayaan Anda.<br />
Anda tidak perlu repot membagi- bagi pos keuangan Anda cukup mempercayakan pada Investra link untuk mengelola rencana masa depan dan dapatkan kenikmatan fasilitas seperti berikut:<br />
<ul></ul>
<blockquote class="tr_bq">
Manfaat nilai investasi telah terbentuk sejak tahun pertama. </blockquote>
</div>
<blockquote>
<div>
<br />
Fasilitas Inflation Link yaitu meningkatkan nilai Uang Pertanggungan dan Premi seiring dengan nilai inflasi di masa yang akan datang. </div>
</blockquote>
<div>
<br />
Manfaat khusus tanpa biaya tambahan, yaitu :<br />
<br />
<blockquote class="tr_bq">
Bila tertanggung menderita Terminal Illness maka akan mendapat santunan maksimal 50% Uang Pertanggungan Dasar. </blockquote>
</div>
<blockquote>
<div>
<br />
Santunan Duka bila membayar premi meninggal dunia karena kecelakaan, dengan besar santunan 20% Uang Pertanggungan Dasar maksimal s/d 50 juta. </div>
<div>
<br />
Santunan Duka bila salah satu ahli waris yang ditunjuk meninggal dunia karena kecelakaan, dengan besar santunan 20% Uang Pertanggungan Dasar maksimal 20 juta. </div>
</blockquote>
<div>
<blockquote>
Commitment Bonus, sebesar 25% dari nilai premi dasar berkala tahun pertama akan diakumulasikan kedalam nilai investasi pada tahun ke 9 Polis apabila pembayaran premi dilakukan penuh selama 8 tahun, tidak ada penarikan nilai investasi, tidak melakukan Cuti Premi dan tidak ada pemulihan polis.</blockquote>
<ul></ul>
<br />
Sekarang ini telah tersedia berbagai pilihan untuk investasi dan rencana masa depan Anda bahkan sudah dalam satu paket yang lengkap oleh Asuransi Kesehatan <span class="page-content-detail"> CommonLife. Sebuah produk asuransi yang sederhana namun kayak akan manfaat. Baiknya bisa jadi pertimbangan Anda dalam memenuhi kebutuhan Anda yang sedang mencari Asuransi Kesehatan.</span><br />
<span class="page-content-detail"><br /></span>
<span class="page-content-detail"><br /></span></div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/14243008461032361981noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3344509433568596000.post-15108499194473671142015-11-13T02:44:00.000-08:002015-11-26T20:24:26.269-08:00BNI Debit Online, Solusi Transaksi Online Shopping yang Paling Nyaman<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
<br />
Selama ini online shopping telah menjadi metode
belanja bagi para penduduk Jakarta tanpa susah membelah kemacetan ibu kota. Cara
belanja konvensional kini sudah beralih menjadi online sebut saja belanja elektronik.
Sekarang tidak perlu lagi datang ke toko elektronik untuk melihat produk
menawar harga dan lain –lain. Kini cukup lihat spesifikasi dan review di
Internet, lihat promonya dan belanja langsung di website penyedia barang
elektronik yang terpercaya. Aman dan praktis tentunya. Tak heran angka pengguna
e-commerce di Indonesia terus meningkat.<br />
<br />
<div style="text-align: justify;">
Tercatat pada tahun 2014 pengguna belanja online
mencapai 24 persen dari total pengguna internet di Indonesia. Transaksi bisnis
online diprediksi akan meningkat pada tahun 2015 hingga mencapai 57%.
Peningkatan tersebut tentunya akan menegaskan bahwa online shopping kini merupakan
bagian dari gaya hidup masyarakat. </div>
<br />
Sekalipun
belanja online di Indonesia sudah cukup nyaman. Ada satu hal yang masih
kurang yaitu masalah pembayaran. Saat pembayaran masih mengharuskan
pembeli ke ATM untuk transfer uang, karena kartu debit belum bisa
dipakai belanja online. Barulah kartu kredit yang bisa sepenuhnya
online namun keamanan mengunakan kartu kredit juga masih belum
terjamin.dari ancaman <i>cyber fraud</i>. Pembayaran transaksi yang mudah,
cepat dan aman pertimbangan nomor satu demi kenyamanan berbelanja
online.<br />
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img border="0" src="http://www.bni.co.id/portals/0/image/BP_debitonline2014.jpg" height="168" width="640" /></div>
<br />
<br />
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
Seolah memahami itu, salah satu bank plat merah
di Indonesia kini menghadirkan alternatif pembayaran yang mudah, cepat dan aman
untuk transaksi belanja di Merchant/Toko Online. <a href="http://www.bni.co.id/id-id/bnipromo/newsletter/belanjaonlinedenganbnidebitonline/faqbnidebitonline.aspx">BNI
Debit Online</a> diharapkan menjadi solusi yang paling nyaman untuk para
pecinta online shopping.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Keamanan bertransaksi yang ditawarkan oleh BNI
Debit Online adalah dengan menggunakan Virtual Card Number (VCN) sebagai
pengganti nomor asli BNI Kartu Debit berlogo MasterCard yang sumber dananya
berasal dari rekening tabungan / giro perorangan. VCN diperoleh melalui
SMS dari sistem BNI ke nomor handphone nasabah pemegang BNI kartu debit yang
sudah melakukan registrasi dan aktivasi fitur BNI SMS Banking (transaksi
financial / non financial). Perlu diingat, VCN berlaku selama 1 jam dan hanya
dapat digunakan 1 kali transaksi per request VCN.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dengan mengunakan VNC, nasabah dapat melakukan
transaksi <i>e-commerce</i> (online) dengan aman, tanpa harus cemas akan
ancaman <i>cyber fraud</i>, karena nomor kartu asli terjaga kerahasiaannya
selain itu nasabah juga diuntungkan dengan dapat mengatur finansial/budget
berbelanja karena nasabah sendirilah yang dapat menentukan batas maksimum yang
bisa dibelanjakan pada setiap nomor VCN.</div>
</div>
<br />
<b> Mekanisme pengunaan VNC</b><br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://assets.bmdstatic.com/assets/images/promo/panduan-belanja-online-dengan-bni-debit-online-mekanisme-kerja.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://assets.bmdstatic.com/assets/images/promo/panduan-belanja-online-dengan-bni-debit-online-mekanisme-kerja.jpg" height="155" width="640" /></a></div>
<br />
<br />
<br />
<!--[if gte mso 9]><xml>
<o:OfficeDocumentSettings>
<o:RelyOnVML/>
<o:AllowPNG/>
</o:OfficeDocumentSettings>
</xml><![endif]-->
<br />
<div style="text-align: justify;">
6 langkah berikut dan nasabah sudah dapat
melakukan tranksasi belanja online yang aman. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Menariknya, BNI Debit Online ini juga bisa
digunakan di merchant-merchant online berlogo MasterCard mana saja di seluruh dunia.
Belanja online internasional kini bukan masalah lagi selama memiliki
rekening tabungan/giro BNI untuk jenis:<i>BNI Taplus, BNI Taplus Bisnis, BNI
Taplus Muda, BNI Emerald Saving, BNI Giro Perorangan.</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<br />
<b> Masukan untuk BNI Debit Online</b><br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sebagai orang yang rajin berbelanja online tentunya saya berminat menggunakan layanan BNI debit online namun saya merasa BNI Debit Online masih harus
meningkatkan pelayanan dan kemudahannya. Sebaiknya BNI mempertimbangkan untuk opsi
pengiriman via email pula karena mungkin ada nasabahnya hanya mengandalkan sinyal Internet melalui peralatan
nirkabel. Sangat disayangkan apabila nasabah tidak dapat bertransaksi karena
sinyal telepon genggam yang sulit atau pulsa yang habis. Selain itu juga BNI juga
sebaiknya mengintegrasikan layanan tersebut langsung kepada nasabah barunya ketika membuka rekening
sehingga nasabah baru tidak perlu repot –repot mendaftarkan terlebih dahulu. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Terakhir, alangkah baiknya BNI juga memberikan kemudahan dan promo
baik kepada nasabah penjual maupun pembeli untuk meningkatkan transaksi mereka.
Promo yang diberikan dapat berupa potongan harga atau point untuk hadiah
menarik. Tentunya hal ini akan menjadi daya tarik BNI Debit online yang
tersendiri. Seingat saya masih jarang bank yang memiliki fasilitas debit online seperti ini dan tentunya promonya juga masih sedikit.<br />
<br />
<br /></div>
<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:TrackMoves/>
<w:TrackFormatting/>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:DoNotPromoteQF/>
<w:LidThemeOther>EN-US</w:LidThemeOther>
<w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian>
<w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:SplitPgBreakAndParaMark/>
<w:EnableOpenTypeKerning/>
<w:DontFlipMirrorIndents/>
<w:OverrideTableStyleHps/>
</w:Compatibility>
<m:mathPr>
<m:mathFont m:val="Cambria Math"/>
<m:brkBin m:val="before"/>
<m:brkBinSub m:val="--"/>
<m:smallFrac m:val="off"/>
<m:dispDef/>
<m:lMargin m:val="0"/>
<m:rMargin m:val="0"/>
<m:defJc m:val="centerGroup"/>
<m:wrapIndent m:val="1440"/>
<m:intLim m:val="subSup"/>
<m:naryLim m:val="undOvr"/>
</m:mathPr></w:WordDocument>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="false"
DefSemiHidden="false" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="371">
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" QFormat="true" Name="Normal"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" QFormat="true" Name="heading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" QFormat="true" Name="heading 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" QFormat="true" Name="heading 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" QFormat="true" Name="heading 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" QFormat="true" Name="heading 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" QFormat="true" Name="heading 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" QFormat="true" Name="heading 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" QFormat="true" Name="heading 9"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="index 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="index 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="index 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="index 4"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="index 5"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="index 6"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="index 7"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="index 8"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="index 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" Name="toc 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" Name="toc 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" Name="toc 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" Name="toc 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" Name="toc 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" Name="toc 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" Name="toc 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" Name="toc 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" Name="toc 9"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Normal Indent"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="footnote text"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="annotation text"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="header"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="footer"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="index heading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="35" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" QFormat="true" Name="caption"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="table of figures"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="envelope address"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="envelope return"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="footnote reference"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="annotation reference"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="line number"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="page number"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="endnote reference"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="endnote text"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="table of authorities"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="macro"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="toa heading"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Bullet"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Number"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List 4"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List 5"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Bullet 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Bullet 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Bullet 4"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Bullet 5"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Number 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Number 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Number 4"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Number 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="10" QFormat="true" Name="Title"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Closing"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Signature"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" Name="Default Paragraph Font"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Body Text"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Body Text Indent"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Continue"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Continue 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Continue 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Continue 4"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Continue 5"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Message Header"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="11" QFormat="true" Name="Subtitle"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Salutation"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Date"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Body Text First Indent"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Body Text First Indent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Note Heading"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Body Text 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Body Text 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Body Text Indent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Body Text Indent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Block Text"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Hyperlink"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="FollowedHyperlink"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="22" QFormat="true" Name="Strong"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="20" QFormat="true" Name="Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Document Map"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Plain Text"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="E-mail Signature"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Top of Form"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Bottom of Form"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Normal (Web)"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Acronym"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Address"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Cite"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Code"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Definition"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Keyboard"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Preformatted"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Sample"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Typewriter"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Variable"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Normal Table"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="annotation subject"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="No List"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Outline List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Outline List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Outline List 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Simple 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Simple 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Simple 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Classic 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Classic 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Classic 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Classic 4"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Colorful 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Colorful 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Colorful 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Columns 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Columns 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Columns 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Columns 4"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Columns 5"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Grid 4"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Grid 5"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Grid 6"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Grid 7"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Grid 8"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table List 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table List 4"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table List 5"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table List 6"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table List 7"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table List 8"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table 3D effects 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table 3D effects 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table 3D effects 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Contemporary"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Elegant"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Professional"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Subtle 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Subtle 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Web 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Web 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Web 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Balloon Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="Table Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Theme"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" Name="Placeholder Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" QFormat="true" Name="No Spacing"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" Name="Light Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" Name="Light List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" Name="Light Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" Name="Medium Shading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" Name="Medium Shading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" Name="Medium List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" Name="Medium List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" Name="Medium Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" Name="Medium Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" Name="Medium Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" Name="Dark List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" Name="Colorful Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" Name="Colorful List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" Name="Colorful Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" Name="Light Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" Name="Light List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" Name="Light Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" Name="Medium List 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" Name="Revision"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="34" QFormat="true"
Name="List Paragraph"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="29" QFormat="true" Name="Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="30" QFormat="true"
Name="Intense Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" Name="Medium List 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" Name="Dark List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" Name="Colorful Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" Name="Colorful List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" Name="Colorful Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" Name="Light Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" Name="Light List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" Name="Light Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" Name="Medium List 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" Name="Medium List 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" Name="Dark List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" Name="Colorful Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" Name="Colorful List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" Name="Colorful Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" Name="Light Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" Name="Light List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" Name="Light Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" Name="Medium List 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" Name="Medium List 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" Name="Dark List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" Name="Colorful Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" Name="Colorful List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" Name="Colorful Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" Name="Light Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" Name="Light List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" Name="Light Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" Name="Medium List 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" Name="Medium List 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" Name="Dark List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" Name="Colorful Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" Name="Colorful List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" Name="Colorful Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" Name="Light Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" Name="Light List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" Name="Light Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" Name="Medium List 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" Name="Medium List 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" Name="Dark List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" Name="Colorful Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" Name="Colorful List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" Name="Colorful Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" Name="Light Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" Name="Light List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" Name="Light Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" Name="Medium List 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" Name="Medium List 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" Name="Dark List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" Name="Colorful Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" Name="Colorful List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" Name="Colorful Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="19" QFormat="true"
Name="Subtle Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="21" QFormat="true"
Name="Intense Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="31" QFormat="true"
Name="Subtle Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="32" QFormat="true"
Name="Intense Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="33" QFormat="true" Name="Book Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="37" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" Name="Bibliography"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" QFormat="true" Name="TOC Heading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="41" Name="Plain Table 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="42" Name="Plain Table 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="43" Name="Plain Table 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="44" Name="Plain Table 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="45" Name="Plain Table 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="40" Name="Grid Table Light"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46" Name="Grid Table 1 Light"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="Grid Table 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="Grid Table 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="Grid Table 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="Grid Table 5 Dark"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51" Name="Grid Table 6 Colorful"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52" Name="Grid Table 7 Colorful"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="Grid Table 1 Light Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="Grid Table 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="Grid Table 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="Grid Table 4 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="Grid Table 5 Dark Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="Grid Table 6 Colorful Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="Grid Table 7 Colorful Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="Grid Table 1 Light Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="Grid Table 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="Grid Table 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="Grid Table 4 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="Grid Table 5 Dark Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="Grid Table 6 Colorful Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="Grid Table 7 Colorful Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="Grid Table 1 Light Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="Grid Table 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="Grid Table 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="Grid Table 4 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="Grid Table 5 Dark Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="Grid Table 6 Colorful Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="Grid Table 7 Colorful Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="Grid Table 1 Light Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="Grid Table 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="Grid Table 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="Grid Table 4 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="Grid Table 5 Dark Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="Grid Table 6 Colorful Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="Grid Table 7 Colorful Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="Grid Table 1 Light Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="Grid Table 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="Grid Table 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="Grid Table 4 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="Grid Table 5 Dark Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="Grid Table 6 Colorful Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="Grid Table 7 Colorful Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="Grid Table 1 Light Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="Grid Table 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="Grid Table 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="Grid Table 4 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="Grid Table 5 Dark Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="Grid Table 6 Colorful Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="Grid Table 7 Colorful Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46" Name="List Table 1 Light"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="List Table 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="List Table 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="List Table 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="List Table 5 Dark"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51" Name="List Table 6 Colorful"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52" Name="List Table 7 Colorful"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="List Table 1 Light Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="List Table 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="List Table 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="List Table 4 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="List Table 5 Dark Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="List Table 6 Colorful Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="List Table 7 Colorful Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="List Table 1 Light Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="List Table 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="List Table 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="List Table 4 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="List Table 5 Dark Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="List Table 6 Colorful Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="List Table 7 Colorful Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="List Table 1 Light Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="List Table 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="List Table 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="List Table 4 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="List Table 5 Dark Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="List Table 6 Colorful Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="List Table 7 Colorful Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="List Table 1 Light Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="List Table 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="List Table 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="List Table 4 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="List Table 5 Dark Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="List Table 6 Colorful Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="List Table 7 Colorful Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="List Table 1 Light Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="List Table 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="List Table 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="List Table 4 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="List Table 5 Dark Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="List Table 6 Colorful Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="List Table 7 Colorful Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="List Table 1 Light Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="List Table 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="List Table 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="List Table 4 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="List Table 5 Dark Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="List Table 6 Colorful Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="List Table 7 Colorful Accent 6"/>
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt;
mso-para-margin-top:0in;
mso-para-margin-right:0in;
mso-para-margin-bottom:8.0pt;
mso-para-margin-left:0in;
line-height:107%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;}
</style>
<![endif]--></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/14243008461032361981noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3344509433568596000.post-6243292402233034352015-09-16T01:30:00.002-07:002015-11-26T20:23:59.681-08:00Menyikapi Pelemahan Rupiah dan Paket Kebijakan Ekonomi<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<blockquote class="tr_bq">
Saya pikir penurunan rupiah tersebut bukanlah hal yang harus dibesar-besarkan, pemerintah akan melakuan upaya apapun untuk menjaga rupiah.</blockquote>
<div style="text-align: right;">
- Menteri Koordinator Perekonomian, Sofyan Djalil </div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Saya sepakat dengan hal tersebut karena pada dasarnya penyebab pelemahan rupiah hari ini masih sama yaitu ketidakpastian ekonomi global. Persoalan sepeti Yunani yang belum tuntas dan kondisi ekonomi Amerika Serikat sangat berpengaruh terhadap gejolak rupiah. Adanya spekulasi kenaikan suku bunga
Bank Sentral Amerika (The Fed) seiring mulai membaiknya perekonomian
Negeri Paman Sam dan banyaknya permintaan dollar AS untuk
membayar utang, terutama pihak swasta, juga turut menekan rupiah.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Perbedaan pelemahan Rupiah yang dirasakan saat ini juga berbeda dengan yang terjadi pada tahun 1998 ataupun 2008. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pada tahun 1998 fundamental ekonomi Indonesia sangat tidak baik, cadangan devisa pernah
menyentuh 10 miliar dollar AS hingga 15 juta dollar AS, dan rasio utang
terhadap <i>gross domestic product</i> (GDP) atau produk domestik bruto (PDB) sempat melambung ke posisi 60 persen diperparah dengan sistem perbankan yang amburadul, ketika bank-bank melakukan pembiayaan
terhadap grup bisnisnya sendiri secara berlebihan dengan dana yang
diperoleh dari utang dalam mata uang asing.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pada tahun 2008 dimana secara mendadak rupiah melemah 39 persen hanya dalam tempo tiga bulan dari Rp 9.073 per dollar AS menjadi Rp 12.650 per dollar AS. Jadi, wajar
menimbulkan guncangan dahsyat dalam perekonomian domestik.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Sementara itu, depresiasi rupiah
pada tahun 2015 secara gradual sejak tahun 2011 namun pelaku ekonomi masih mampu beradaptasi dengan baik
dan belum pada level ketakutan luar biasa. Namun, level rupiah tersebut belum dapat dipastikan sampai level berapa rupiah berhenti melemah.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Uniknya harga saham dan obligasi pemerintah saat ini masih menunjukkan kinerja positif . Umumnya ketika rupiah
terpuruk, akan diikuti rontoknya harga saham dan obligasi. Fenomena
janggal ini sebaiknya harus disikapi dengan hati-hati, bukan tidak
mungkin keterpurukan rupiah
yang terlalu lama, akhirnya akan berimbas buruk ke pasar saham dan
obligasi. Kemudian merambat ke sektor perbankan dan perekonomian secara
keseluruhan. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Arus modal asing terus mengalir di saham dan obligasi serta investasi langsung (FDI),di saham, nilai beli bersih investor asing sebesar
Rp 10,3 triliun (sampai 5 Maret 15), sedangkan kepemilikan asing di
obligasi pemerintah terus meningkat menjadi Rp 508 triliun (40 persen
dari total obligasi).Melihat arus modal asing tersebut, diharapkan rupiah<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:TrackMoves/>
<w:TrackFormatting/>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:DoNotPromoteQF/>
<w:LidThemeOther>EN-US</w:LidThemeOther>
<w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian>
<w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:SplitPgBreakAndParaMark/>
<w:EnableOpenTypeKerning/>
<w:DontFlipMirrorIndents/>
<w:OverrideTableStyleHps/>
</w:Compatibility>
<w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel>
<m:mathPr>
<m:mathFont m:val="Cambria Math"/>
<m:brkBin m:val="before"/>
<m:brkBinSub m:val="--"/>
<m:smallFrac m:val="off"/>
<m:dispDef/>
<m:lMargin m:val="0"/>
<m:rMargin m:val="0"/>
<m:defJc m:val="centerGroup"/>
<m:wrapIndent m:val="1440"/>
<m:intLim m:val="subSup"/>
<m:naryLim m:val="undOvr"/>
</m:mathPr></w:WordDocument>
</xml><![endif]-->
terapresiasi karena peningkatan suplai dollar AS. Apalagi, data Neraca Perdagangan Indonesia pada Agustus 2015 masih tercatat surplus sebesar 0,43 miliar dolar AS walaupun rendah dibanding surplus Juli 2015 sebesar 1,39 miliar dolar AS. </div>
<div style="text-align: justify;">
Tak bisa dipungkiri meski pemerintah telah berusaha keras menstabilkan rupiah, sedikitnya lima perusahaan di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat telah menjadi korban imbas keterpurukan mata uang garuda. Hal ini menunjukan bahwa tekanan yang dihadapi rupiah sangat kuat dan pemerintah sadar yang kini jadi sasaran adalah menjaga daya beli masyarakat yang menurun sejak semester I-2015.<br />
<br />
Daya beli atau konsumsi masyarakat kelas menengah ke bawah sangat
penting karena akan mampu menopang perekonomian yang saat ini sedang
melemah. Pemerintah akhirnya mengeluarkan paket kebijakan ekonomi untuk mendorong
roda ekonomi dalam negeri, salah satunya menjaring dana asing untuk
berinvestasi di Indonesia.<br />
<br />
Tentunya paket kebijakan itu tak akan pernah berhasil apabila tak ada kerjasama
yang solid diantara aparat pemerintah pusat hingga daerah. Implementasi kebijakan tersebut diturunkan ke seluruh aparatur negara mulai dari Presiden, Menteri, Gubernur, Bupati/Walikota,
Camat, hingga Lurah memiliki peran yang sama.<br />
<br />
Dengan mengetahui langkah yang dilakukan pemerintah, alangkah baiknya apabila kita juga dapat mengawalnya dan menenangkan pasar dan pelaku ekonomi dari kepanikan muncul berlebihan.<br />
<br /></div>
Sumber : <br />
http://bisniskeuangan.kompas.com/tag/rupiah<br />
http://www.tribunnews.com/topics/gejolak-rupiah </div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/14243008461032361981noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3344509433568596000.post-43801141479850517492014-11-19T19:16:00.000-08:002014-11-19T23:59:34.569-08:00Bukan Kenaikan BBM Tapi Pengalihan Subsidi<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<blockquote class="tr_bq">
Poverty is not created by poor people. It is produced by our failure to create institutions to support human capabilities - M. Yunus</blockquote>
<br />
Tepat pada tanggal 17 November 2014, Presiden RI mengumumkan harga baru untuk BBM. Seperti yang kita ketahui bersama pemerintah memutuskan untuk mengurangi subsidi terhadap harga bahan bakar premium dan solar dan mengalihkannya ke sektor yang lebih produktif. Pemerintah menetapkan kenaikan harga BBM bersubsidi masing-masing
sebesar Rp 2.000 per liter, baik untuk BBM jenis premium atau BBM jenis
solar. Untuk mengurangi beban masyarakat, yang daya belinya terganggu
akibat kenaikan harga BBM pemerintah akan menyalurkan bantuan sosial
mulai besok, Selasa (18/11).<br />
<br />
Seperti diketahui, pemerintah telah meluncurkan program bantuan sosial
melalui Kartu Indonesia Pintar, Kartu Indonesia Sehat, dan Kartu
Keluarga Sejahtera. Dengan keberadaan “kartu-kartu sakti” tersebut,
pemerintah berharap masyarakat bisa memulai usaha-usaha di sektor
produktif.<br />
<br />
Keputusan ini tentunya menuai banyak pro dan kontra. Menurut pengamat komunikasi politik Lely Arrianie, keputusan ini tepat karena saat ini Indonesia memang perlu
melakukan penaikan harga BBM. Lely menjelaskan, saat ini pemerintahan
Jokowi tidak memiliki anggaran yang mencukupi untuk membiayai
kebijakan-kebijakan pemerintah.Terlebih lagi, ini terjadi
karena beban hutang yang diterima Jokowi saat pemerintahan SBY. "Jadi,
mau tidak mau Jokowi menaikkannnya," katanya. <br />
<br />
Salah satu cara
untuk memperoleh anggaran, Lely menambahkan, pemerintah memang perlu menaikkan
harga BBM. Menurutnya, karena tidak mungkin pemerintah meminjam uang kepada
Bank Dunia untuk mendapatkan anggaran negara.<br />
<br />
Meskipun belum terlihat namun saya optimis pengalihan subsidi ini memang benar adanya karena program terarah yang menjadi prioritas:<br />
<ol style="text-align: left;">
<li>Pembangunan infrastruktut dasar pertanian seperti irigasi dan waduk</li>
<li>Pembangunan kelas menengah sebanyak 5-10</li>
<li>Pembangunan jalan desa dan kabupaten</li>
<li>Pembangunan jalur krereta api lintas Sumatera</li>
<li>Program perlindungan Sosial ( KIS, KKS, dll)</li>
<li>Bantuan desa melalui Program nasional Pemberdayaan Masyarakat dan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan</li>
</ol>
Pemerintah pun menargethab pertumbuhnan ekonomi tahun depan berpotensi lebih dari 5.8% namun reaksi reaktif dari Bank Indonesia yang meningkatkan suku bunga BI Rate naik sebesar 25 bps menjadi 7,75%, dengan suku bunga Lending Facility naik sebesar 50 bps menjadi 8,00% dan suku bunga Deposit Facility tetap pada level 5,75% sejak 19 November 2014 membuat proyeksi pertumbuhan malah mungkin berada pada level 5.2%-5.3%<br />
<br />
Sumber :<br />
<ol style="text-align: left;">
<li><a href="http://www.indii.co.id/upload_file/201402100933550.Prakarsa%20Jan%202014%20INA%20full-colour.pdf">Prakarsa </a></li>
<li><a href="http://bappenas.go.id/C35D8EC7-696E-468A-858A-0FEC2C72FEB7/FinalDownload/DownloadId-1F4C47ACB6EF6F6D4CCA8075FB87C638/C35D8EC7-696E-468A-858A-0FEC2C72FEB7/files/3013/9338/5702/Paparan_Pakar_Tematik_Ambon.pdf">Bappenas</a></li>
<li><a href="http://nasional.kontan.co.id/news/jokowi-menaikkan-harga-bbm-keputusan-yang-sulit">Kontan</a></li>
<li><a href="http://www.republika.co.id/berita/ekonomi/makro/14/11/18/nf89ns-bbm-naik-keputusan-tepat-dalam-keadaan-yang-salah">Republika</a></li>
</ol>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/14243008461032361981noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3344509433568596000.post-50770294573318612462014-11-10T19:02:00.002-08:002014-11-10T20:25:16.744-08:00Mewaspadai Tawaran Investasi<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div>
"Gaji abisnya gini -gini aja ya" kata teman saya membuka percakapan makan siang</div>
<div>
"Ya kalau mau awet bikin usaha, khan pemasukannya nambah" jawab saya sekenanya</div>
<div>
"Investasi maksud loe? Itu aja investasi dana di PT apa gitu.. katanya dapet bunga sampai 30% lho" kata teman saya dengan penuh semangat</div>
<div>
"Hari gini percaya investasi kayak gitu?" kata saya berusaha menyadarkan dia bahwa dia masih menginjak bumi.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Gaji habis sebelum akhir bulan atau gaji tak pernah tersisa untuk ditabung. Entahlah yang mana kondisinya yang jelas hal itu dialami oleh 80% karyawan senior di Indonesi dan 20 % sisanya antara CEO yang memang bergaji lebih dari cukup dan antara <i>fresh graduate</i> baru mulai kerja alias kebutuhannya belum banyak. </div>
<div>
<br /></div>
<div>
Kenyataannya hal itu terjadi mungkin akibat salah perencanaan keuangan mulai dari terima segitu tapi gaya hidupnya tidak bisa mengimbangi atau karena memang kebutuhan lain seperti terkena musibah atau apalah. Hal - hal seperti itu yang membuat orang jadi kurang bisa bijak dalam menyikapi 'tawaran investasi'. Maunya sih pintas, entah singkat waktunya atau hasil investasi langsung untung besar. Padahal kita semua tahu <i>no pain, no gain</i>.</div>
<div>
</div>
<div>
Tawaran investasi yang tidak masuk akal itu sayangnya makin menjamur disekitar kita. Menurut otoriatas yang berwenang dalam hal ini OJK. Setidaknya terdapat <a href="http://www.ojk.go.id/en/press-release-ojk-receives-reports-on-hundreds-of-companies-allegedly-running-illegal-investments">218 penawaran investasi yang tidak memiliki kejelasan izin usaha</a>. Perlu diingat bahwa tawaran investasi seperti itu belum dapat dipastikan sebagai kegiatan yang melawan hukum! hanya disinyalir memiliki karakterisitik yang perlu diwaspadai. Jadi keputusan terhadap investasi tersebut murni di tangan Anda.</div>
<div>
<br /></div>
Setidaknya sudah ada beberapa kasus mengenai tawaran investasi :<br />
<div>
<ol style="text-align: left;">
<li><b>CV Panen Mas</b> : CV tersebut menawarkan investasi di bidang agribisnis dan akhirnya tidak mampu bayar. Skema yang ditawarkan adalah investasi penanaman singkong super sebesar 99 juta, investasi burung puyuh sebesar 120 juta, dan investasi ayam super sebesar 104 juta.</li>
<li><b>Koperasi Cipaganti </b>: Awalnya koperasi ini memiliki skema simpan -pinjam lalu kemudian menggalang dana masyarakat hingga akhirnya tak mampu mengembalikan imbal hasil bulanan masyarakat. Skema yang ditawarkan adalah bisnis kemitraan dengan penempatan dana minimal 100 juta s.d. 1 miliar dengan return flat 1.4-1.7%.Skema tersebut berhasil menghimpun dana sebesar 500 miliar.</li>
<li><b>Mavrodi Mondial Moneybox</b> : MMM ini menjanjikan bunga investasi hampir 30% dengan skema anggota baru mberi uang ke anggota lain jumlahnya 100 ribu - 10 juta perakun. Selanjutnya uang akan berbunga setiap hari Selasa sebesar 1.4% dan Kamis sebesar 4.2%. </li>
<li><b>PT Dua Belas Suku</b> : Pt ini menawarkan skema investasi arisan berantai dengan iming -iming bunga 30% sepekan. Dengan biaya pendaftaran sebesar 11% dari pokok deposit akan mendapatkan keuntungan bersih sebesar 19%. Skema tersebut berhasil menghimpun 19 ribu akun.</li>
</ol>
<div>
Entah mengapa tapi sepertinya masyarakat masih saja tertarik dengan tawaran investasi seperti ini. Padahal jelas- jelas manfaat investasinya terlalu besar/ tidak wajar, ditawarkan melalui internet pula, tidak jelas domisili usaha, mekanisme investasi sifatnya berantai/<i>member get member</i>, dan berkesan bebas resiko. Harapannya, tulisan saya ini mampu mengingatkan para pembaca untuk mewaspadai tawaran investasi 'tidak wajar' yang menjamur belakangan ini. </div>
</div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/14243008461032361981noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3344509433568596000.post-1549210338828261542014-08-19T20:40:00.001-07:002014-08-19T20:41:20.191-07:00Mengenal Krisis Ekonomi Di Indonesia Pada Tahun 90an (Bag. 3)<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: left;">
<b><br /></b>
<b>Penyehatan Perbankan</b></div>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
Jenis instrumen yang digunakan dalam program restrukturasi perbankan:</div>
<div style="text-align: left;">
</div>
<ol style="text-align: left;">
<li>Finansial ( bantuan finasial pada bank)</li>
<ul>
<li>Bantuan likuiditas bank sentral</li>
<li>Penjaminan oleh pemerintah</li>
<li>Bantuan pemerintah dalan bentuk obligasi, hibah, kredit dan lainnya</li>
<li>Modal swasta dan suntikan obligasi</li>
<li>Tambahan Modal </li>
</ul>
<li>Operasional ( memperbaiki tata kelola)</li>
<ul>
<li>Manajemen baru</li>
<li>Penempatan karyawan yang efisien</li>
<li>Twinning</li>
<li>Memfasilitasi masuknya bank asing uyng memiliki reputasi baik</li>
</ul>
<li>Struktural (mengembalikan daya saing)</li>
<ul>
<li>Penutupan</li>
<li>Merger/Split dan ownsizing</li>
<li>Restrukturisasi kredit dan pengelolaan aset</li>
<li>Privatisasi</li>
<li>Restrukturasi perusahaan</li>
</ul>
</ol>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
</div>
<div style="text-align: left;">
Program restrukturisasi Perbankan</div>
<div style="text-align: left;">
</div>
<ol style="text-align: left;">
<li>Penjaminan kewajiban bank umum</li>
<li>Restrukturisasi dan penyehatan bank</li>
<li>Restrukturisasi utang perusahaan dan aset bank</li>
<li>Penyelesaiaan kewajiban pemegang saham</li>
<li>penjualan aset dan pengembalian uang negara</li>
</ol>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
Sumber:</div>
</div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<br /></div>
</div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
Membedah Krisis Perbankan: Anatomi Krisis dan Penyehatan Perbankan</div>
</div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
by I. Putu Gede Ary Suta, Soebowo Musa</div>
</div>
<ol style="text-align: left;">
</ol>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/14243008461032361981noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3344509433568596000.post-7766578678140674852014-08-18T18:22:00.002-07:002014-08-18T18:24:54.850-07:00Mengenal Krisis Ekonomi Di Indonesia Pada Tahun 90an (Bag. 2)<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<b>Anatomi Krisis Ekonomi</b><br />
<br />
Indikator Krisis :<br />
<div style="text-align: left;">
</div>
<ol style="text-align: left;">
<li>Early warning signal bahwa suatu negara akan dilanda krisis dapat diamati dari sisi ekonomi dan dan sisi sosial politik.</li>
<li>Dari sisi perbankan ditandai dengan lemahnya fungsi pengawasan dan pengaturan perbankan, terjadinya ekspansi kredit berlebihan dalam waku singkata, dan lemahnya struktur permodalan perbankan, serta kuranganya penerapan<i> integrated risk assesment</i>.</li>
<li>Dari sisi pasar modal dintandai dengan sangat tingginya petumbuhan sektor pasar modal disertai <i>crowding effect</i> dan diperburuk oleh mata uang negara terkait yang <i>overvalue</i> sedang tingkat suku bunga <i>undervalue</i> dimana tingkat suku bunga riil menjadi lebih rendah tanpa dibarengi dengan turunnya suku bunga pinjaman</li>
<li>Dari sisi sektor riil terjadi pertumbuhan sektor riil yang sangat pesat dalam kurun waktu singkat.</li>
<li>Penerapan tata kelola baik perbankan, sistem politik, dan korporasi</li>
<li>Dari sosial politik ditandai dengan tingkat kesejahteraan masyarakat umum, tingkat daya beli masyarakat, tingkat kepuasan masyrakat terhdapa kebijakan dengan pertumbuhan ekonomi di negara tersebut.</li>
</ol>
Dampak Krisis<br />
<div style="text-align: left;">
</div>
<ol style="text-align: left;">
<li>Melemahnya pertumbuhan sektor riil</li>
<li>Runtuhnya sektor perbankan</li>
<li>Memburuknya kondisi ekonomi makro</li>
</ol>
Prinsip Dasar Penanganan krisis<br />
<div style="text-align: left;">
</div>
<ol style="text-align: left;">
<li>Adanya kebijakan pemenrintah untuk menangani krisi secaa menyeluruh dan terintegrasi</li>
<li>Adanya program penyehatan perbankan</li>
<li>Adanya perbaikan terhdapa infrastruktur huku,</li>
<li>Adanya komitmen untuk melakukan tata kelola yang baik</li>
<li>Adanya iklim politik yang kondusif</li>
</ol>
Faktor Kunci Keberhasilan Penanganan Krisis<br />
<div style="text-align: left;">
</div>
<ol style="text-align: left;">
<li>Pertumbuhan GDP yang posisitif</li>
<li>Tingkat cadangan minimum yang tinggi</li>
<li>Tingkat nilai tukar yang stabil</li>
<li>Tingkat suku bunga yang stabil</li>
<li>Tingkat penganguran yang rendah</li>
<li>Pertumbuhan pasar modal yang tinggi</li>
</ol>
<br />
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
Sumber:</div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
Membedah Krisis Perbankan: Anatomi Krisis dan Penyehatan Perbankan</div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
by I. Putu Gede Ary Suta, Soebowo Musa</div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/14243008461032361981noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3344509433568596000.post-86926647781111141982014-08-17T21:58:00.002-07:002014-08-18T18:25:19.980-07:00Mengenal Krisis Ekonomi Di Indonesia Pada Tahun 90an (Bag. 1)<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<b>Krisis Perbankan:</b><br />
<br />
Kondisi di Indonesia, krisis ekonomi disebabkan oleh kelalaian dari dunia usaha sendiri. Sebelum krisis, perusahaan berlomba menggaet pinjamay meski tidak melakukan ekspansi usaha untuk diinvestasikan kembali dengan memanfaatkan perbedaan tingkat suku bunga (arbitrase) antara pinjaman dalam mata uang USD dengan suku bunga deposito dalam negeri. Hal itu dilakukan tanpa manajemen resiko terutama memperhitungkan resiko mata uang sehingga ketika terjadi krisis nilai tukar maka terjadilah dommino effect yang mengjatam berbagai sektor hingga melakirkan krisis ekonomi.Krisis ini deperburuk dengan adanya dampak <i>moral hazzard</i> akibat lemahnya <i>good governace practices</i> pada bank sentral, pemerintah dan pelaku usaha.<br />
<br />
Buruknya kinerja sektor perbankan dan lambatnya langkah penyelamatan oleh bank sentral dan pemerintah berpengaruh terhadapa kondisi moneter dan fiskal . Impikasi ini disebut <i>vicious circle</i>.<br />
<br />
Jalan yang di tempuh oleh negara berkembang dalam mengatasi krisis biasanya dengan melakukan kebijakan menurunnya nilai mata uang dalam negeri terhadap mata uang luar negeri (devaluasi ) namun banyaknya perusahaan yang memiliki kewajiban dalam bentuk USD maka kebijakan tersebut berdampak buruk pada perbankan, kondisi tersebut menjebak bank semakin kesulitan likuiditas.<br />
<br />
Bank sentral pun menempuh jalan menyelematkan bank -bank dengan memebrikan bantuan likuiditas namun bantuan tersebut membuat uang primer bertambah dan bank sentral terjebak pada situasi wajib meningkatkan pencetakan uang sehingga terjadi akselerasi inflasi.<br />
<br />
Alternatif lainnya, Pemenrintah dapat meningkatkan kewajiban nya dalam bentuk surat utang negara untuk membiayai rekapitalisasi bank -bank besar. Hal tiu akan berdampak pada ketidak seimbangan neraca keuangan pemerintah pada pengularan. Untuk menyeimbangan hal tersebut penerimaan harus ditingkatkan pengan peningkatan pajak.<br />
<br />
Devaluasi dan pajak menyebabkan devaluasi dan cost of bussiness yang tinggi dan terbentuklah lingkaran ketidakstabilan ekonomi makro.<br />
<br />
Sumber:<br />
<br />
Membedah Krisis Perbankan: Anatomi Krisis dan Penyehatan Perbankan<br />
by I. Putu Gede Ary Suta, Soebowo Musa</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/14243008461032361981noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3344509433568596000.post-36576920531165368282014-06-16T17:52:00.000-07:002014-06-16T17:52:01.181-07:00Hedging? How About Yes?<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
<div class="separator" style="clear: both; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgGRpkhF8hraI0vDSmH2cwoxc7bt7ydX9OcCAlQ5HvgUM2gna7ZeZl8X92oKgJvHBcqmP4iBQqTjFSCYrN001X6-Win-a3xtcdYgjsYMuLAb4N4PNiC5b0t_l6APVvyd3h0U1LVvYgy0K3x/s1600/F1DmD22006.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgGRpkhF8hraI0vDSmH2cwoxc7bt7ydX9OcCAlQ5HvgUM2gna7ZeZl8X92oKgJvHBcqmP4iBQqTjFSCYrN001X6-Win-a3xtcdYgjsYMuLAb4N4PNiC5b0t_l6APVvyd3h0U1LVvYgy0K3x/s1600/F1DmD22006.jpg" height="232" style="cursor: move;" width="320" /></a></div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
Setelah jadi sarjana ekonomi saya malah belum sempat menulis sharing seputar finance. Kenapa hedging? Pertama, karena si lindung nilai ini sedang menjadi primadona mengingat mata uang kita sedang melemah terhadap US$. Kedua, hedging adalah pelajaran yang membuat saya mengulang mata kuliah manajemen resiko *jadi curhat*. Ketiga, itu karena saya juga penyuka landak.. *lah ga nyambung*. Intinya sih saya hanya ingin share pengetahuan seputar lindung nilai ini, harapan supaya pembaca bisa mengerti dan bagi mahasiswa setidaknya bisa luluslah mata kuliah manajemen resiko.</div>
<div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<br /></div>
</div>
<div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
Hedging atau lindung nilai merupakan salah satu cara memitigasi resiko pergerakan aset keuangan (salah satunya nilai tukar) ibarat asuransi. Senada dengan asuransi yang mensyaratkan kesepakatan 2 pihak (pihak satu memindahkan resiko nilai tukar ke pihak lain dengan membayar premi sementara pihak lain menanggung resiko gejolak nilai tukar.</div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<br /></div>
<div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
Skema sederhana dalam melakukan hedging ada 4 macam antara lain:</div>
</div>
<div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<br /></div>
</div>
<div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<b>1. Hedging memakai kontrak foward</b></div>
</div>
<div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
Suatu kontrak antara nasabah dan bank untuk melakukan sejumlah penjualan atau pembelian valuta terhadap valuta lainnya dimasa yang akan datang dengan rate yang telah ditentukan pada saat kontrak dibuat.</div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
Keuntungan foward antara lain :</div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
a) Menghindari dan memperkecil resiko kurs</div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
b) Dapat dilakukan sesuai dengan kebutuhan nasabah Tujuan dari foward adalah :</div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
c) Foward kontrak digunakan untuk mengkover resiko exchange rate untuk pembelian/penjualan valuta di masa mendatang</div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
d) Jika ada suatu transaksi bisnis, foward kontrak dapat menghilangkan currency exposure karena kurs valuta untuk masa yang akan datang telah ditetapkan.</div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
e) Perhitungan kalkulasi biaya yang pasti</div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
d) Untuk tujuan spekulasi</div>
</div>
<div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<br /></div>
</div>
<div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
Contoh kasus : Sebuah korporasi di Indonesia punya beban utang dalam US$ yang akan segera jatuh tempo. Untuk melunasi utang, korporasi itu bersepakat dengan bank membeli US$ memakai nilai tukar tertentu dalam rupiah pada tanggal tertentu di masa depan. Transaksi forward ini punya batasan minimal lebih dari da hari sampai setahun. Dalam hal ini korporasi tersebut memindahkan resiko penurunan nilai mata uang ke bank. Jika pada saat jatuh tempo nilai tukar rupiah menguat maka korporasi menanggung rugi , namun jika rupiah melemah bank-lah yang akan menanggung rugi.</div>
</div>
<div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<br /></div>
</div>
<div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<b>2. Hedging memakai kontrak future</b></div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
Kontrak futures adalah kontrak yang menetapkan penukaran suatu valuta dalam volume tertentu pada tanggal penyelesaian tertentu.</div>
</div>
<div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<b>3. Hedging memakai instrumen pasar uang.</b></div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
Hedging memakai instrumen pasar uang melibatkan pengambilan suatu posisi dalam pasar uang untuk melindungi posisi hutang atau piutang di masa depan.</div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<b>4. Hedging memakai opsi (option) valuta</b></div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
Opsi menyediakan hak untuk membeli atau menjual suatu valuta tertentu dengan harga tertentu selama periode waktu tertentu. Tujuan dari option ini untuk hedging.</div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
Untuk skema lindung nilai yang lebih panjang ada 3 teknik yang sering dipakai untuk meng-hedge exposure jangka panjang yaitu :</div>
</div>
<div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<b>a) Kontrak foward jangka panjang (Long foward)</b></div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
Long Foward adalah kontrak foward jangka panjang. Sama seperti kontrak foward jangka pendek, dapat dirancang untuk mengakomodasi kebutuhan-kebutuhan khusus dari perusahaan. Long foward sangat menarik bagi perusahaan yang telah menandatangani kontrak ekspor atau impor bernilai tetap jangka panjang dan melindungi arus kas mereka jangka panjang.</div>
</div>
<div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<b>b) Currency Swap</b></div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
Currency Swap adalah kesempatan untuk mempertukarkan satu valuta dengan valuta lain pada kurs dan tanggal tertentu dengan menggunakan bank sebagai perantara antara dua belah pihak yang ingin melakukan currency Swap. Tujuan dari swap antara lain:</div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
1. Mengkover resiko exchange rate untuk pembelian/penjualan valuta</div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
2. Transaksi swap akan menghilangkan currency exposure karena pertukaran kurs pada masa yang akan datang telah ditetapkan.</div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
3. Perhitungan kalkulasi biaya yang pasti</div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
4. Untuk tujuan spekulasi</div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
5. Strategi gapping</div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
Keuntungan swap :</div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
1. Menghindari resiko pertukaran uang</div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
2. Tidak menganggu pos-pos di balance sheet</div>
</div>
<div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<br /></div>
</div>
<div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
Contoh kasus: Sebuah korporasi meminjam US$ dari bank yang menawarkan bunga rendah. Karena sebenarnya korporasi membutuhkannya dalam mata uang rupiah, maka pinjaman US$ tersebut ditukarkan dengan mata uang rupiah sehingga pada saat pembayaran utang di masa yang akan datang, korporasi tetao membayar dengan US$ mengunakan kurs dan suku bunga yang disepakati dengan bank.</div>
</div>
<div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<br /></div>
</div>
<div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<b>c) Parallel Loan</b></div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
Parallel Loan adalah kredit yang melibatkan pertukaran valuta antara dua pihak, dengan kesepakatan untuk menukarkan kembali valuta-valuta tersebut pada kurs dan tanggal tertentu di masa depan. Parallel Loan bisa diidentikan dengan dua swap yang digabungkan menjadi satu, satu swap terjadi pada permulaan kontrak parallel loan dan satunya lagi pada tanggal tertentu di masa depan.</div>
</div>
<div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<br /></div>
</div>
<div>
<div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<b>Payung Hukum Hedging di Indonesia,</b></div>
</div>
<div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<br /></div>
</div>
<div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
Dari sisi Perbankan, Bank Indonesia telah menerbitkan PBI No. 15/8/PBI/2013 yang merangkum masalah lindung nilai dari PBI No 7/31 tahun 2005, PBI no 7.36 Tahun 2005 dan PBI No. 10/37 tahun 2008. </div>
</div>
<div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<br /></div>
</div>
<div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<br /></div>
</div>
<div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<b>Hedging? Yay!</b></div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<b><br /></b>Berikut tiga kisah perusahaan yang menangguk untung dengan melakukan pilihan hedging yang tepat :</div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<b><br /></b></div>
</div>
<div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
Kisah PT Indorama synthetics Tbk pernah meraup keuntungan manis dari hedging dengan mekanisme cross currency swap. Pada Maret 2001, PT Indorama melakukan kontrak swap Rp. 1 Triliun dengan international Finance Corporation dengan bunga LIBOR dan kurs yang disepakati adalah Rp 8.695 per US$. Saat jatuh tempo kurs yang berlaku adalah Rp 9.000 per US$. Transaksi tersebut membuat Indorama terbebas dari fluktuasi kurs dalam 5 tahun.</div>
</div>
<div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<br /></div>
</div>
<div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
Kisah PT Pertamina dan PT PLN yang memiliki kebutuhan harian US$ berkisar 20juta sampai 200 juta membuat bank - bank plat merah berburu ke pasar spot untuk memmenuhi kebutuhan mereka sehingga menyebabkan nilai tukar rupiah begitu fluktuatif. Pada 7 Oktober 2013 melalui BI No. 15/8/PBI/2013, otoritas mendorong BUMN untuk melkukan hedging sehingga dalam sisi Mikro, korporasi BUMN dapat focus pada core bussiness tanpa terganggu resiko nilai tukar dan di sisi Makro bank domestik dapat memecah konsentrasi pembelian US$ today menjadi transaksi yang lebih kecil dan dengan waktu yang tersebar.</div>
</div>
<div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<br /></div>
</div>
<div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<b>Hedging? Nay! </b></div>
</div>
<div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
Kisah operator telekomunikasi di Indonesia pada tahun 2004 memiliki utang hedging sebesar 400 juta US$ namun pada kurun waktu 2005-2006, US$ melemah terhadap rupiah sehingga pada 2007, pilihan hedging malah mencatatkan kerugian hingga Rp.653 milliar.</div>
</div>
<div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<b>Kenapa hedging masih belum popular di Indonesia?</b></div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
Sudah tahu valuta asing paling banyak dicari oleh korporasi (terutama oleh BUMN besar)untuk pembayar impor, pelunasan uang dan kegiatan investasi kenapa tidak melakukan manajemen resiko terkait nilai tukar? Tidak pungkiri salah satu penyebabnya adalah :</div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<br /></div>
<ol style="text-align: left;">
<li>Audit Keuangan :</li>
<ul>
<li>Tidak tertutup kemungkinan nilai tukar yang disepakati pada waktu kontrak hedging lebih mahal dibandingkan nilai tukar spot pada masa mendatang. Mengingat BUMN memiliki penyertaan modal negara hal ini dapat ditafsirkan sebagai kegiatan yang merugikan keuangan negara.</li>
</ul>
<li>Penegakan hukum:</li>
<ul>
<li>Praktik yang kerap muncul adalaah perusahaan membatalkan kontrak sepihak bila transaksi hedging dinilai merugikan . Celakanya pengadilan sering memenangkan gugatan perusahaan nakal tersebut dengan dalih perlindungan konsumen</li>
</ul>
</ol>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<br /></div>
</div>
<div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<br /></div>
</div>
<div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<a href="http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/06/hedging-definisi-dan-tehnik-hedging.html">sumber1</a></div>
</div>
</div>
</div>
<div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<a href="http://www.bi.go.id/resources/gerai_info/Default.aspx#/Gerai%20Info%2043/0">sumber2</a></div>
</div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/14243008461032361981noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3344509433568596000.post-6201822401747146062014-06-16T17:50:00.002-07:002014-06-16T17:58:41.142-07:00Tak Kenal Maka Tak Sayang BI Rate<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://energitoday.com/uploads//2013/10/bi-rate-and-lending-rate.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://energitoday.com/uploads//2013/10/bi-rate-and-lending-rate.png" height="192" width="320" /></a></div>
<br />
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
"Untung ya kemaren sudah ambil kredit rumah sebelum bulan Juni 2013"Kata Suami</div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
"Memangnya kenapa?"Kata Saya</div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
"Tuh lihat sekarang BI rate makin naik terus, bunga kredit pasti jadi naik deh"Jelas Suami</div>
<div style="text-align: center;">
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
***<br />
<br /></div>
</div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
Cara pandang suami saya terhadap BI Rate sebagai yang awam dalam ekonomi makro * ya iyalah anak teknik gitu* setidaknya mewakili hampir 80% cara pandang masyarakat terhadap BI Rate.</div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
Sebenarnya jika boleh diumpamakan BI Rate sebagai sinyalemen bahwa prinsip kehati-hatian kita harus ditingkatkan. Ibarat persneling, BI rate dinaikan ketika laju ekonomi yang dinilai terlampau cepat yang berpotensi menimbulkan ketidakseimbangan sedangkan jika ekonomi ingin melaju kencang maka BI Rate pun diturunkan. Selain itu BI rate merupakan biangnya suku bunga (benchmark) dimana bunga deposito hingga obligasi mengacu kepadanya.</div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
Perubahan BI rate hingga Desember 2013 ini lebih besar 25 basis poin. Kenaikan BI Rate pada Juni 2013 mengakhiri 16 bulan(sejak Februari 2012) periode suku bunga acuan bertengger di 5,75 persen. Perubahan BI rate ini dilakukan jika deviasi proyeks inflasi terhadap targetnya dipandang cukup signifikan. Langkah BI menaikan suku bunga acuan ini memang tidak seirama dengan negara kawasan Asia yang lainnya seperti Bank Sentral Malaysia dan Thailand yang tidak mengubah suku bunga mereka. karena sejatinya kebijakan moneter adalah seni. Setiap negara dalam situasi serupa dapat menempuh kebijakan moneter yang berbeda..</div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
Kebijakan Moneter Indonesia</div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
1959-1965 : Kebijakan moneter menggunakan sistem pengendalian uang beredar (monetary targeting) dan terjadi devaluasi rupiah 74% , sempat terjadi pembekuan deposito dan sanering.</div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
1965 : Inflasi tinggi dan target kebijakan moneter adalah menstabilkan ekonomi dengan pengedalian devisa, valuta asing dan sanering.</div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
1966-1969: Era Stabilisasi Ekonomi Kebijkaan moneter menggunakan pengendalian suku bunga (interest rate targeting) dimana suku bungan pinjaman dan deposito ditingkatkan , diterapkannya giro wajib minimum 30 persen , pembatasa maksimal ekspanis perbankan, dan pelarangan kredit impor jangka panjang.</div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
1967-1983: Pertumbuhan ekonomi tinggi 6-7 persen dan baruan kebijakan ekonomi mulai diterapkan . yaitu antara pengedalian suku bunga dan pengendalian uang bersar . berlaku sistem nilai tuka menggambang (managed floating exchange rate).</div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
1988-1990: Deregulasi atau liberalisasi perbankan lewat pakto 88 yang mencoba mengatasi inflasi melalui penguatan struktur perbankan.</div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
1990-1997 : Ekpansi kredit bank terlampau besar dan tidak selektif membuat BI menerapkan kenaikan suku bungan . Sistem nilai ukar mengambang diterapkan flesibel. bunga deposito pernah mencapai 27%.</div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
1997-1998: Krisis ekonomi, inflasi tinggi, nilai tukar rupiah anjlok. Kebijakan moneter masih mengarah pada pengendalian nilai tukar.</div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
1999: Kebijakan pengendalian uang beredar ditinggalkan dan mengarah ke pengendalian harga ( infation targeting) dengan BI rate sebagai instrumen utama dan menjadi batas atas suku bunga deposito.</div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
Juli 2005: Penerapan menyeluruh kebijakan moneter dengan pengedalian harga ( inflation targeting frame work atau ITF) dan BI rate menjadi suku bunga acuan.</div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<a href="http://www.bi.go.id/resources/gerai_info/Default.aspx#/Gerai%20Info%2040/0">sumber 1 </a></div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/14243008461032361981noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3344509433568596000.post-41407826639413601352014-04-07T00:06:00.001-07:002014-06-16T18:00:02.019-07:00Inflasi<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://www.mint.com/blog/wp-content/uploads/2010/06/MNT-INFLATION-R4-2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://www.mint.com/blog/wp-content/uploads/2010/06/MNT-INFLATION-R4-2.jpg" width="313" /></a></div>
<br />
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
Inflasi secara tekstual dapat diartikan sebagai kenaikan harga- harga barang dan jasa secara umum pada satu periode yang berdampak pada penurunan daya beli masyarakat. Inflasi merupakan konsekuensi dari pertumbuhan ekonomi namun perlu dijaga agar stabil.</div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
Konsumen adalah obyek dari inflasi, harga yang naik akan merugikan konsumen dan menguntungkan produsen. Sementara pada deflasi, harga akan turun sehingga merugikan produsen akibatnya produsen enggan melakukan ekspansi usaha dan ekonomi mengalami kelesuan.</div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
Penyebab timbulnya inflasi dapat berasal dari sisi pasokan (cost push inflation) karena adanya kenaikan ongkos produksi barang dan jasa, penurunan nilai tukar rupiah, peningkatan harga - harga komoditas yang diaturoleh pemerintah, serta terganggunya distribusi pasokan komoditas sehingga kenaikan bahan baku mendahului barang output , sisi permintaan (demand pull inflation) adalah melonjaknya permintaan masyrakat terhadap barang dan jasa tersebut dan perkiraan inflasi di masa depan berdasarkan data inflasi sebelumnya (ekspektasi).</div>
<div>
<br /></div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/14243008461032361981noreply@blogger.com0