Bukan Kenaikan BBM Tapi Pengalihan Subsidi

19.16 Unknown 0 Comments

Poverty is not created by poor people. It is produced by our failure to create institutions to support human capabilities - M. Yunus

Tepat pada tanggal 17 November 2014, Presiden RI mengumumkan harga baru untuk BBM. Seperti yang kita ketahui bersama pemerintah memutuskan untuk mengurangi subsidi terhadap harga bahan bakar premium dan solar dan mengalihkannya ke sektor yang lebih produktif. Pemerintah menetapkan kenaikan harga BBM bersubsidi masing-masing sebesar Rp 2.000 per liter, baik untuk BBM jenis premium atau BBM jenis solar. Untuk mengurangi beban masyarakat, yang daya belinya terganggu akibat kenaikan harga BBM pemerintah akan menyalurkan bantuan sosial mulai besok, Selasa (18/11).

Seperti diketahui, pemerintah telah meluncurkan program bantuan sosial melalui Kartu Indonesia Pintar, Kartu Indonesia Sehat, dan Kartu Keluarga Sejahtera. Dengan keberadaan “kartu-kartu sakti” tersebut, pemerintah berharap masyarakat bisa memulai usaha-usaha di sektor produktif.

Keputusan ini tentunya menuai banyak pro dan kontra. Menurut pengamat komunikasi politik Lely Arrianie, keputusan ini tepat karena saat ini Indonesia memang perlu melakukan penaikan harga BBM. Lely menjelaskan, saat ini pemerintahan Jokowi tidak memiliki anggaran yang mencukupi untuk membiayai kebijakan-kebijakan pemerintah.Terlebih lagi, ini  terjadi karena beban hutang yang diterima Jokowi saat pemerintahan SBY. "Jadi, mau tidak mau Jokowi menaikkannnya," katanya.

Salah satu cara untuk memperoleh anggaran, Lely menambahkan, pemerintah memang perlu menaikkan harga BBM. Menurutnya, karena tidak mungkin pemerintah meminjam uang kepada Bank Dunia untuk mendapatkan anggaran negara.

Meskipun belum terlihat namun saya optimis pengalihan subsidi ini memang benar adanya karena program terarah yang menjadi prioritas:
  1. Pembangunan infrastruktut dasar pertanian seperti irigasi dan waduk
  2. Pembangunan kelas menengah sebanyak 5-10
  3. Pembangunan jalan desa dan kabupaten
  4. Pembangunan jalur krereta api lintas Sumatera
  5. Program perlindungan Sosial ( KIS, KKS, dll)
  6. Bantuan desa melalui Program nasional Pemberdayaan Masyarakat dan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan
Pemerintah pun menargethab pertumbuhnan ekonomi tahun depan berpotensi lebih dari 5.8% namun reaksi reaktif dari Bank Indonesia yang meningkatkan suku bunga BI Rate naik sebesar 25 bps menjadi 7,75%, dengan suku bunga Lending Facility naik sebesar 50 bps menjadi 8,00% dan suku bunga Deposit Facility tetap pada level 5,75% sejak 19 November 2014 membuat proyeksi pertumbuhan malah mungkin berada pada level 5.2%-5.3%

Sumber :
  1. Prakarsa
  2. Bappenas
  3. Kontan
  4. Republika

0 komentar:

Mewaspadai Tawaran Investasi

19.02 Unknown 0 Comments

"Gaji abisnya gini -gini aja ya" kata teman saya membuka percakapan makan siang
"Ya kalau mau awet bikin usaha, khan pemasukannya nambah" jawab saya sekenanya
"Investasi maksud loe? Itu aja investasi dana di PT apa gitu.. katanya  dapet bunga sampai 30% lho" kata teman saya dengan penuh semangat
"Hari gini percaya investasi kayak gitu?" kata saya berusaha menyadarkan dia bahwa dia masih menginjak bumi.

Gaji habis sebelum akhir bulan atau gaji tak pernah tersisa untuk ditabung. Entahlah yang mana kondisinya yang jelas hal itu dialami oleh 80% karyawan senior di Indonesi dan 20 % sisanya antara CEO yang memang bergaji lebih dari cukup dan  antara fresh graduate baru mulai kerja alias kebutuhannya belum banyak. 

Kenyataannya hal itu terjadi mungkin akibat salah perencanaan keuangan mulai dari terima segitu tapi gaya hidupnya tidak bisa mengimbangi atau karena memang kebutuhan lain seperti terkena musibah atau apalah. Hal - hal seperti itu yang membuat orang jadi kurang bisa bijak dalam menyikapi 'tawaran investasi'. Maunya sih pintas, entah singkat waktunya atau hasil investasi langsung untung besar. Padahal kita semua tahu no pain, no gain.
Tawaran investasi yang tidak masuk akal itu sayangnya makin menjamur disekitar kita. Menurut otoriatas yang berwenang dalam hal ini OJK. Setidaknya terdapat 218 penawaran investasi yang tidak memiliki kejelasan izin usaha. Perlu diingat bahwa tawaran investasi seperti itu belum dapat dipastikan sebagai kegiatan yang melawan hukum! hanya disinyalir memiliki karakterisitik yang perlu diwaspadai. Jadi keputusan terhadap investasi tersebut murni di tangan Anda.

Setidaknya sudah ada beberapa kasus mengenai tawaran investasi :
  1. CV Panen Mas : CV tersebut menawarkan investasi di bidang agribisnis dan akhirnya tidak mampu bayar. Skema yang ditawarkan adalah investasi  penanaman singkong super sebesar 99 juta, investasi burung puyuh sebesar  120 juta, dan investasi  ayam super sebesar 104 juta.
  2. Koperasi Cipaganti : Awalnya koperasi ini memiliki  skema simpan -pinjam lalu kemudian menggalang dana masyarakat hingga akhirnya tak mampu mengembalikan imbal hasil bulanan masyarakat. Skema yang ditawarkan adalah bisnis kemitraan dengan penempatan  dana minimal 100 juta s.d. 1 miliar dengan return flat 1.4-1.7%.Skema tersebut berhasil menghimpun dana sebesar 500 miliar.
  3. Mavrodi Mondial Moneybox  :  MMM ini menjanjikan bunga investasi hampir 30% dengan skema anggota baru mberi uang ke anggota lain jumlahnya 100 ribu  - 10 juta perakun. Selanjutnya uang akan berbunga setiap hari Selasa sebesar 1.4% dan Kamis sebesar 4.2%. 
  4. PT Dua Belas Suku : Pt ini menawarkan skema investasi arisan berantai dengan iming -iming bunga 30% sepekan. Dengan biaya pendaftaran sebesar 11% dari pokok deposit akan mendapatkan keuntungan bersih sebesar 19%. Skema tersebut berhasil menghimpun 19 ribu akun.
Entah mengapa tapi sepertinya masyarakat masih saja tertarik dengan tawaran investasi seperti ini. Padahal jelas- jelas manfaat investasinya terlalu besar/ tidak wajar, ditawarkan melalui internet pula, tidak jelas domisili usaha, mekanisme investasi sifatnya berantai/member get member, dan berkesan bebas resiko. Harapannya, tulisan saya ini mampu mengingatkan para pembaca untuk mewaspadai tawaran investasi 'tidak wajar' yang menjamur belakangan ini.  

0 komentar: